Apakah anda mengetahui dunia anak anda seperti apa? Misalnya si kecil pernah meminta menyediakan tempat duduk untuk teman khayalannya? Atau si kecil sering bercerita mengenai seorang temannya yang tidak tampak wujudnya. Sebelum para orang tua merasa ketakutan sebenarnya ada penjelasan mengenai teman khayalan yang biasanya dimiliki oleh anak-anak.
Mungkin banyak orang tua yang berpikir bahwa si kecil yang memiliki teman khayalan itu merupakan anak yang kesepian dan tidak memiliki teman di dunia nyata. Padahal sebenarnya ada berbagai jenis karakter anak, mulai dari yang pendiam sampai yang supel memiliki teman khayalan. Teman khayalan tidak selalu berupa sosok manusia, namun juga dapat berwujud hewan dengan nama dan karakter tertentu. Hal seperti ini merupakan bentuk kekuatan imajinasi dari si kecil. Dalam hubungannya dengan dunia anak dan dunia nyata, teman khayalan akan menemani si kecil dalam mengeksplorasi dunia. Teman khayalan merupakan bentuk dari fantasi yang sebenarnya dapat berperan dalam beberapa hal sebagai berikut:
Dengan memerhatikan interaksi si kecil dengan teman khayalannya ini dapat membantu orang tua dalam memahami ketakutan dan kesukaan si kecil. Lalu, bagaimana sebaiknya orang tua menyikapi teman khayalan si kecil itu? Pada umumnya keberadaan teman khayalan bukan merupakan tanda bila si kecil tidak berkembang secara normal. Sebenarnya orang tua dapat memanfaatkan masa ini untuk mengajari si kecil tentang nilai nilai tertentu. Para orang tua juga sebaiknya tidak perlu panik dan terlalu khawatir, melainkan harus tetap tenang ketika mengetahui si kecil memiliki teman khayalan. Si kecil yang memiliki atau pernah memiliki teman khayalan pada umumnya akan tumbuh menjadi anak yang gembira, kreatif, mudah bekerja sama, bersosialisasi dan dapat mandiri. Seiring bertambahnya usia, teman khayalannya ini biasanya dapat mulai hilang seiring dengan kesibukan si kecil.
0 Comments
Di dalam dunia anak suatu penyakit pasti akan muncul seiring berjalannya waktu. Mungkin si kecil akan mengalami suatu alergi, alergi sendiri bersifat genetik yang artinya si kecil berisiko memiliki alergi bila salah satu atau kedua orang tua nya memiliki alergi. Maka dari itu, bila si kecil memiliki resiko alergi penting sebagai orang tua mencegah terkenanya alergi sebelum menunjukan gejala alergi.
Sistem daya tahan tubuh bertugas untuk membasmi benda asing atau zat yang dianggap berbahaya, seperti kuman, virus dan racun ketika benda atau zat tersebut masuk ke dalam tubuh si kecil. Namun bagi penderita alergi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi secara berlebihan terhadap zat atau benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Penyebab dari munculnya sebuah alergi sendiri belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko si kecil terkena alergi, salah satunya yaitu faktor keturunan. Si kecil yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit alergi dapat memiliki risiko alergi hingga tiga puluh sampai lima puluh persen. Namun bila kedua orang tua nya memiliki alergi maka resiko si kecil mengalami alergi dapat mencapai enam puluh sampai delapan puluh persen. Hal ini dapat terjadi karena sifat genetik pada orang tua dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi bereaksi berlebihan dan mudah muncul gejala alergi yang dapat diturunkan kepada si buah hati. Selain faktor genetik, ada faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko anak menderita alergi misal dari lingkungannya yang kotor, polusi udara dan penyakit tertentu. Selain itu ada banyak juga jenis alergi yang dapat mencetuskan gejala alergi antara lain debu, bulu hewan, gigitan serangga serta beberapa jenis makanan dan minuman seperti susu sapi, telur dan kacang. Gejala alergi sendiri dapat muncul pada tiap anak dapat berbeda-beda. Gejala alergi yang ringan dapat berupa kulit gatal serta kemerahan, pilek dan juga bersin. Terkadang, alergi yang terjadi pada anak juga dapat menyebabkan diare serta muntah. Walau jarang terjadi dapat muncul reaksi alergi yang berat serta berakibat fatal, reaksi alergi berat ini sering disebut anafilaksis dan dapat menimbulkan gejala berupa sesak nafas, mengi hingga hilang kesadaran atau pingsan. Dalam dunia anak menyikat gigi merupakan kegiatan yang terkadang membuat bosan si kecil. Maka para orang tua harus mengajarkan si kecil untuk membiasakan diri menyikat gigi sebelum tidur. Para orang tua juga harus tahu bagaimana cara menarik perhatian si kecil dan membuat si kecil merasa bahwa kegiatan menyikat gigi ini merupakan rutinitas yang sangat menyenangkan dan membawa dampak baik untuk kesehatan gigi si kecil.
Menyikat gigi secara rutin sendiri penting guna membantu membunuh bakteri dan plak yang menjadi penyebab kerusakan gigi dan penyakit gusi. Sebaiknya si kecil dibiasakan menyikat gigi sejak gigi pertamanya tumbuh. Selain membiasakan si kecil menyikat gigi sejak dini, sebaiknya bunda juga melakukan beberapa hal yang mencerminkan pentingnya untuk menyikat gigi sejak kecil. Contohnya sebagai berikut:
Pada tahun 1920-an, TBC atau yang sering disebut dengan Tuberkulosis ini merupakan penyebab kematian pertama di Amerika yang mengakibatkan banyak anak-anak di usia satu hingga empat tahun kehilangan nyawanya. Sedangkan di Indonesia sendiri menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Tuberculosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh bacteri Mycobacterium tuberculosis. Kuman pada Tuberculosis ini mampu menyerang semua bagian tubuh manusia dan 90% yang paling sering terkena adalah organ paru. Dan sebagian besar yang terkena penyakit ini adalah golongan usai produktif.
Gejala-gejala yang dialami pada anak pun tidak terlalu signifikan terlihat begitu saja. Sehingga seringkali terlambat untuk mengetahui hal tersebut. Pada bayi dan anak-anak, infeksi TBC yang merupakan infeksi pertama dengan bakteri tuberculosis. Dan sebagian besar tidak menimbulkan tanda atau gejala yang signifikan. Selain itu, penyinaran menggunakan sinar X pada area dada tidak menunjukan tanda bakteri terlihat. Untuk mengindikasi anak terinfeksi, hanya dengan tes tuberculin pada kulit yang positif untuk dilakukakan, apakah seorang anak terinfeksi atau pun tidak. Anak dengan hasil tes tuberculin posotif, walaupun tidak menunjukan penyakit, biasanya memerlukan pengobatan infeksi utama, dan biasanya hilang dengan sendirinya ketika anak mengembangkan kekebalan dalam periode enam sampai sepuluh minggu. Namun, pada beberapa kasus, infeksi bisa menyebar ke paru-paru, yang kerap disebut dengan tuberculosis progresif. Gejala yang timbul pun juga beragam, dari demam, penurunan berat badan yang drastis, kehilangan selera makan hingga batuk dan terlihat kelelahan. Yang tidak terhindar dari penyakit ini dikarenakan penyebaran yang begitu cepat di udara. Ketika seorang penderita bersin di muka umum atau pun batuk, percikan ludah yang terkena kulit menjadi sumber dari segala penyakit yang cepat menular dengan mudah. Itulah sebabnya penyakit ini tidak dapat di antisipasi dengan mudah penularannya. Anak-anak pun yang kerap tertular dengan cepat pun mengalami kendala yang sama, karena anak-anak yang mudah terinnfeksi karena kekebalan tubuh yang belum sempurna. Ketika kondisi si kecil dalam kondisi imunitas yang rendah, bakteri menjadi aktif kembali. Berbeda dengan yang dialami oleh orang-orang dewasa, yaitu mengetahui dahak dan gejala lain dengan mudah orang-orang dewasa terdeteksi penyakitnya. Jika buah hati ibu mengalami demam yang terus menerus atau pun mengalami penurunan napsu makan yang sangat drastic bisa jadi si kecil terinfeksi penyakit tersebut, namun ada baiknya jika langsung berkonsultasi dengan dokter sehingga bisa ditangani dengan cepat. Semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat dan kuat. Namun, terkadang kondisi anak cepat berubah apalagi jika kondisi cuaca sedang tidak menentu. Ditambah pada saat anak tidak mau makan atau susah makan, beratnya menjadi turun dan terlihat kurus. Kondisi seperti inilah bunda yang mengkhawatirkan. Kegiatan sekolah anak sudah sangat padat dan banyak menyita waktu dan tenaga anak-anak. sampai-sampai pulang dari sekolah anak-anak terlihat lesu dan lemas. Kemudian jatuh sakit, keadaan seperti ini membuat para ibu sedih.
Menjadi ibu cerdas dan bijak maka memerlukan strategi yang ampuh untuk mengatasi segala hal yang berkaitan dalam keluarga, terutama anak. memberikan vitamin anak tambahan sangat diperlukan untuk hal ini. Karena para ibu harus bergerak cepat ketika anak-anak sudah memberikan tanda-tanda kurang sehat. Daripada mengobati sebaiknya mencegah sebelum terjadi. Anak-anak yang lesu kekurangan vitamin di dalam tubuhnya. Sehingga membutuhkan asupan vitamin tambahan dan tentunya para ibu bijak pasti tau apa yang harus dilakukan. Dalam memilih vitamin untuk anak juga tidak boleh sembarangan, karena banyak vitamin anak yang belum tentu sesuai kebutuhan anak. oleh sebab itu bunda harus lebih hati-hati dan teliti dalam memilih vitamin tambahan untuk anak. Apakah Perlu Vitamin Tambahan untuk Anak? Melihat anak tumbuh dengan sehat, cerdas dan aktif adalah kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Karena kebanyakan orang tua menginginkan anaknya tumbuh sebagaimana mestinya. Dengan adanya banyak pilihan suplemen untuk anak yang beredar luas dipasaran membuat bingung para ibu dalam mendampingi si kecil tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, memberikan yang terbaik untuk anak dengan vitamin anak yang tepat adalah tugas orang tua untuk mendampingi. Karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan dengan begitu memerlukan vitamin yang tidak diproduksi oleh tubuh itu sendiri. Mineral dan vitamin adalah sebuah mikronutrien yang hanya sebagian kecil dari nutrisi. Dan untuk mikronutrien lainnya hanya berupa protein, lemak, karbohidrat dan serat. Bahwa sudah diketahui bahwa sumber energy tubuh adalah makanan. Apabila anak sulit makan maka tidak ada sumber asupan untuk tubuh. Memberikan vitamin tambahan untuk anak sangat diperlukan untuk hal ini. Anak-anak yang mengalami kesulitan makan akan kekurangan asupan yang dibutuhkan tubuh anak. memberikan asupan vitamin tambahan inilah yang harus dilakukan oleh para ibu. Jika bunda merupakan orang yang anti dengan obat-obatan atau suplemen tambahan untuk anak. maka madu merupakan pilihan tepat untuk mengatasi kekurangan asupan vitamin di dalam tubuhnya. Madu kaya akan kandungan zat baik yang baik untuk tubuh. Dan sudah sejak ratusan tahun yang lalu dipercaya akan khasiat dan manfaatnya. Sehingga baik untuk vitamin tambahan untuk si kecil, dan dianjurkan dikonsumsi rutin setiap hari. Pertumbuhan seorang anak selalu diukur dengan berat badannya. Jika seorang anak terlalu kurus maka salah satu penyebabnya karena susah makan. Berat badan merupakan salah satu parameter yang kaum ibu pegang sampai sekarang. Namun, takaran kurus juga menjadi beberapa tahapan dalam tumbuh kembang anak. Di Indonesia sendiri menggunakan hitungan yang sama dengan Departemen Kesehatan untuk konsumsi nasional, yaitu KMS (kartu menuju sehat).
Di samping agar mudah untuk mengetahui berat badan anak, ini juga untuk memberikan kaum ibu sebuah parameter pada pertumbuhan anak jika anak terlalu kurus. Anak-anak yang terlihat gemuk selalu menggemaskan. Dan anak-anak yang begitu kurus cenderung terlihat sangat menggelisahkan. Bisa saja karena pada masa pertumbuhan anak, sang ibu mulai lelah untuk terus memberikan yang terbaik ketika buah hati mereka susah untuk makan. Karena anak yang susah sekali untuk makan, membuat sang ibu menjadi putus asa. Ini kerap sekali menjadi kendala untuk kaum ibu. Kegelisahan yang kerap terjadi ketika berat badan anak menurun (tidak ideal) bisa berdampak dalam beberapa faktor berikut ini: 1. Kulit menjadi sensitive, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi dan telinga. Kerak pada bagian kepala dan rambut. Timbul bekas hitam pada kulit seperti tergigit nyamuk. Telinga, mata dan daerah sekitar rambut sering menjadi gatal, disertai dengan pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang keluar cairan telingan sedikit dan berbau. 2. Napas berbunyi (Hipersekresi bronkus). Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Anak seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan). 3. Hidung sensitif:. Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak. Itulah beberapa faktor yang berdampak pada anak-anak yang terlalu kurus dan kurang begitu sehat dikarenakan napsu makan menurun dan berakibat pada berat badan anak. Dan kaum ibu pasti pernah mendengar bahwa anak-anak yang kurus itu dikarenakan cacingan. Kalimat itu bisa jadi bukan yang pertama yang kaum ibu dengar, saya yakin banyak sekali yang mengatakan hal yang sama. Anak susah makan cenderung terbilang cacingan. Cacingan sendiri sudah beredar sejak dahulu kala. Sehingga kata-kata itu tidak asing lagi untuk kaum ibu. Tidak semua anak-anak yang kurus itu dikarenakan cacingan. |
|